" bayangan dibalik hujan -shadow behind the rain"
menunggu sebuah bayangan dibawah hujan^^ |
Hujan. Aku(prily) selalu suka hujan, apalagi saat
titik-titik airnya mengembun diantara kaca jendela kamar. Alunan nya merayu
mengajakku menari bersamanya. Dari balik jendela yang basah, ada bayangan ka
kino tersenyum melambaikan tangan. Haha, aku tertawa, sepertinya ka kino
membuatku gila.
Ka kino juga suka hujan, dia bahkan memiliki pemikiran sepertiku. Hujan itu
bagaikan cobaan. Datang secara tiba-tiba. Disaat mendung kita menunggu hujan
reda,dipenantian itu, saat hujan itu reda akan muncul sebuah pelangi yang
indah. Sama hal nya dengan cobaan yang dihadapi. Butuh penantian untuk menunggu
semuanya selesai ,ka kino bahkan sering mengkhayal bermain petak umpet
bersamaku di kala hujan. dia yang jaga, aku yang ngumpet. Begitu katanya, lalu
berharap aku akan kebingungan menunggu sosoknya yang tak kunjung tampak. Ka kino
juga berkhayal aku akan menangis karena tak menemukannya. Lalu berfikir aku
akan kehilangannya. Ka kino selalu mengejekku karena aku sangat cengeng. Dan
pada saat itu, dia datang dan
memergokiku, lalu aku mengakui bahwa aku takut kehilangannya. Haha.. aku
kembali tertawa, lalu tersenyum memandangi bayangnya yang masih tersenyum dari
balik hujan. Cepatlah datang ka kino... .
Well ka kino, inilah takdir yang bahkan tak kuharap sebelumnya, namun
begitu kusyukuri untuk saat ini. tuhan memang punya cara sendiri untuk buatku
lebih dewasa, ku harap Danang datang bersama ka kino , kuharap Tuhan
mengirimkan ka kino . But, thanks God. Aku sudah menyiapkan hal – hal yang dulu
aku suka lakukan dengan ka kino, ka kino adalah sosok pria yang selama ini aku
tunggu, dialah yang telah merubahku menjadi tabah dan kuat, ingin sekali
melihat senyum indahnya untuk perjumpaan kita yang tertunda. 4 tahun bukan waktu
yang singkat untuk sebuah penantian yang kusimpan. Bukankah begitu rindu yang
juga kau rasakan? Kuharap rindu kita sama.4 tahun juga, aku simpan keberanian
untuk mengakui bahwa kakak telah berhasil membuatku mengakui bahwa cinta yang
selama ini membuatku terpuruk, bukan seperti yang selama ini aku rasakan. Ka
Kino bahkan pernah memintaku, untuk sabar menuggunya datang dari Jepang. Itulah
yang membuatku selalu sabar menunggunya datang kembali dan menepati janjinya.
Sekarang aku berfikir, Prily(aku) yang sekarang bukanlah Prily (aku) yang dulu.
Dan itu berkat ka kino.
Setidaknya tuhan sudah
menakdirkan kamu untuk jadi pahlawan bagi Prily yang terpuruk. Walaupun selama
ini hanya huruf-huruf dimonitorlah yang mewakili.
Tapi aku tahu,” itu nyata....”
Selama 4 tahun aku menunggu ka kino pulang dari
jepang, aku selalu berusaha untuk mencapai yang aku cita – cita kan, aku pernah
bilang kepada ka kino bahwa aku ingin sekali menjadi seorang fisioterapi. Yang
bisa membantu orang – orang, aku tau selama 4 tahun ini ka kino pasti sudah
menjadi seorang arsitek yang hebat di jepang. Akupun tidak ingin kalah darinya.
Dan lagi – lagi takdir memihakku. Tak pernah aku
menyangka , aku diterima di UGM, selama ini nilaiku tidak terlalu bagus, aku
hanya mendapat ranking 12 dikelas. Tak pernah aku optimis bisa masuk diterima
di universitas favorite ku itu.
UGM ... pasti yang pertama terlintas adalah
universitas favorite yang ada di jogjakarta. Dan pasti sulit untuk bisa sekolah
disana.
aku memang tinggal di bandung, tapi beberapa tahun
yang lalu ayah pindah tugas kerja ke Jogjakarta, mau tidak mau aku dan ibu
harus pindah kesana. Kakakku tidak ikut pindah kesana, karena dia sudah bekerja
dijakarta sebagai tekhnisi pesawat terbang. Karena kakakku terlihat hebat
dengan karirnya sekarang. Aku merasa tertantang untuk bisa melebihi dia. Hal
itu juga yang memacuku untuk bisa lebih dari yang kakakku dapat.
Awalnya aku merasa berat untuk pergi meninggalkan
bandung, tapi inilah takdirku, takdir yang membawa ku kepada impian pertamaku ,
ya dulu aku ingin sekali sekolah di UGM dan mengambil jurusan fisioterapi, aku
selalu pesimis bisa sekolah disana. Tapi lagi – lagi ka kino lah sosok pemberi
semangat terbesar untuk memotivasiku. Dulu kami selalu belajar bersama dirumahku,
memang usia kita beda 3 tahun. Saat itu ka kino menjadi sosok guru sekaligus
sosok yang benar – benar aku harapkan.
***
Jika saja, dering telpon tak berbunyi, rasanya aku
masih saja terus tersenyum memandangi bayang ka kino dari jendela kamar.
Pagi belum beranjak, ini tak mungkin telpon dari kino.
Kami akan bertemu sore nanti.
“Hallo” suara lembut seorang laki-laki yang tak tau
ada dimana
“Ya Hallo”
“Prily..!!!”
“Ya?”
“Ini Danang,” ingatanku perlahan menyatu, membentuk
sebuah kenangan manis. Danang, nama yang selama ini aku cari dan aku khayalkan
hadirnya. Nama yang juga mempertemukanku dengan ka kino, aku baru tau bahwa
danang juga tinggal di Jogjakarta bahkan kami satu kampus, di UGM danang
mengambil jurusan kedokteran.
Sejak dulu dia memang ingin menjadi dokter, sedangkan
aku di jurusan fisioterapi. Aku tidak pernah menyangka akan itu semua.
lalu kenapa tiba-tiba….
Ah ternyata… Takdir lagi-lagi membuatku bingung.
Bayang-bayang danang berputar mengusik mood ku yang telah tertata rapi untuk ka
kino
Flashback ***.
Bukan hanya aku dan ka kino yang menyukai hujan.
Danang juga, aku masih ingat saat pertama kali hati polosku terisi oleh senyum
danang. Saat itu hujan baru reda, bau tanah basah yang paling aku suka tercium
juga seperti saat ini. Mengingatkanku bahwa danang pernah juga mengisi hari -
hari saat masih kecil. Tapi itulah masa lalu. Tapi entah mengapa perasaan berbeda
sekarang muncul kembali, sekarang dia teman baikku.
Tempat aku duduk saat ini masih belum berubah, TK yang
menyoretkan berjuta kenangan untuk bab cinta hidup ku, namun lelaki yang
ada disampingku telah berubah menjadi lelaki dewasa. Dan ia pun telah menemukan
gadis yang mengisi hatinya, dan aku pun sedang menunggu ka kino. Tiba - tiba
danang menyodorkan Ice Cream padaku, aku tersenyum.
“Rasanya, setiap yang ku lakukan selalu ada kenangan
tentang kamu, Kino!” aku memakan Ice Creamnya terburu-buru.
“Seperti ini,” danang mengedip padaku lalu menyolekkan
Ice Cream nya ke pipiku.
“Aha… kamu masih ingat,” danang tertawa.
“Mana mungkin aku lupa.” Aku tersenyum
“Ya mana mungkin kamu lupa, walaupun sudah ada danang
yang lain,” danang tertawa lagi.
“Bukan danang yang lain, tapi memang orang lain. Kau
juga tak akan lupa dengan Prily, si CENGENG ini kan,” aku mengeleng.
“Mana mungkin aku lupa.” Danang sepertinya mencontoh
ucapanku.
“Ya mana mungkin kamu lupa, walaupun sudah ada Prily
yang lain. Hahaa…” aku tertawa.
Lalu seketika danang menjambak rambutku. Dan
berakhirlah pagi ini dengan colet-coletan es krim dan kejar-kejaran. danang
andaikan masa kecil yang kita habiskan berdua lebih lama. Mungkin kita tak
perlu bertingkah seperti anak kecil, dan orang-orang menertawai tingkah kita
yang konyol seperti saat ini.
***
Hahaha.. aku terlalu konyol jika berfikir danang sama
terpuruknya sepertiku saat kehilangannya. Mungkin ia sempat sakit kehilanganku
(karena dulu dia jg pernah menyukaiku). Namun waktu mengobatinya lebih cepat,
begitupun aku. Ka Kino yg mengobatiku. Aku tak sabar menyambut kedatangannya. Perasaan
ini tak bisa diungkapkan. Rindu ini membeludak di ubun-ubunku. Jantungku yang
berdetak kencang, lalu keringatku tak berhenti mengalir. Ini terlihat
berlebihan, ka Kino baru tiba di Indonesia sekitar pukul 04.00, namun aku telah
menunggunya sejak pukul 02.00. sekarang masih pukul 03.00. satu jam lagi serasa
lebih lama dari 4 tahun kerinduanku. Prily ada apa denganmu, sisi hatiku
yang lain tertawa, dan yang satunya mendengus kesal.
Aku terlihat begitu bodoh. Bolak-balik stasiun tak
tentu arah. Duduk, berdiri lagi, lalu melihat-lihat kerumunan orang yang sibuk
sendiri. Lalu kuputuskan untuk mencari makan di tempat terdekat, hahaha.. aku
hampir lupa kalau seharian ini aku hanya makan ice cream bersama danang. Betul
kata orang, cinta bisa bikin orang lupa makan
***
Seseorang melambaikan tangannya padaku. Ia tersenyum.
Wajahnya tidak asing aku lihat. Aku pun tersenyum dari kejauhan. Aku tahu itu ka
kino, penantian yang kusimpan selama 4 tahun lamanya. Tak sabar kaki ku melangkah
mendekatinya.
Orang itu terus melambai, aku tertawa riang. Inikah
indahnya sebuah pertemuan. Aku ingin segera melihat wajahnya dari dekat. Lalu
menghabiskan hari, bercerita tentang aku dan dia. Hanya kami berdua.
Namun, perlahan wajah itu berubah kelam, ia terlihat
ketakutan dan berteriak…
“Prily.....”
BRAAAK….
Entah apa yang telah terjadi padaku. Semuanya hitam
lalu berubah putih. Hanya kosong dan putih yang kutemukan, rasa sakit menjalari semua tubuhku. Aku
mendapati diriku terkapar pada ruang kosong. Tak ada siapa-siapa… dimana ka kino…
harusnya saat ini aku menemuinya dibandara. Aku terdampar pada sebuah tempat,
yang entah aku pun tak tahu. Air mataku menitik. Benarkah ini sebuah
pengakhiran akan takdirku, tak bisakah sebentar saja menemuinya.
Ka Kino, aku hanya ingin melihat senyumnya terakhir
kali lalu mengatakan terimakasih padanya. Hanya itu… aku mohon…
Tak ada yang berubah selain putih, lalu aku pasrah.
Aku teringat kembali kata-kata ka kino.
“Ketika kamu mengatakan bahwa kamu mencintai
seseorang, kamu membuat janji. Sebuah
janji, untuk datang kembali, dan tidak akan pernah pergi lagi, Pastikan kamu ingat kata-kata itu.”
Dan aku begitu tulus
menunggunya...
"Prily....prily" seseorang terus memanggil
namaku
Aku tersadar. Sakit menjalari seluruh tubuhku, sebuah
mobil menghempas tubuhku. Lalu aku tak ingat apa-apa. Dan sekarang, aku
binggung ternyata yang ada dihadapanku adalah danang bukan ka kino .ternyata
danang yang berada disampingku, dan kuharap ini mimpi.
Kulihat wajah danang pasi... aku tahu dia mencemaskanku.
Danang menangis dihadapanku.
"prily aku ingin memberitau tentang ka kino,"
ternyata ka kino sudah meninggal.
“ini bukan
lelucon, tapi ini benar-benar nyata tadi pagi keluarganya memberitau kepadaku,
ternyata selama ini dia ke jepang bukan hanya untuk bekerja tetapi juga untuk
mengobati penyakitnya, dia mengidap kanker otak stadium 3, dan ternyata operasi
yang dijalaninya gagal, sebelum ka kino meninggal, ka kino meminta ku untuk
memberitau kamu prily bahwa dia meminta maaf tidak dapat memenuhi janjinya , ka
kino memintaku untuk selalu menjagamu”
“apa ini benar, lalu apa yang kulihat tadi, apa ka
kino datang hanya untuk mengucapkan selamat tinggal” airmata ku terus menetes.
“dia tidak ingin kamu bersedih, dia ingin kamu menjadi
orang yang kuat dan tetap menjalani hidup walau tanpa dia”.
“Lagi – lagi
takdir yang membawaku dan membuatku binggung”
“Aku seharusnya bertemu dengan ka kino hari dibawah
air hujan, Seperti pertama kali kita bertemu, Aku ingat saat itu aku menanggis
dibawah rintikan air hujan, Duduk termenung sendirian, Lalu datang seseorang
dan memberi sapu tangannya padaku , tapi sekarang harapan itu hilang
“selamat
tinggal ka kino, terimakasih sudah memotivasiku selama ini”
***
Keesokan harinya datang mobil hitam yang cukup mewah.
Aku tidak tau siapa yang ada didalamnya , ternyata
ketika mobil itu dibuka , orang itu adalah danang yang sudah berpakaian rapih
untuk mengantar aku dan keluargaku ke universitas, aku memakai pakaian wisuda
dengan rapih dan dia juga berpakaian sama sepertiku, hari ini dia juga
diwisuda,Saat itu aku masih sedih karena kehilangan ka kino, tapi inilah
kehidupan hanya ada dua pilihan antara ditinggalkan dan meninggalkan, dua hal
itu selalu hadir didalam kehidupan. Tapi aku mencoba untuk kuat demi ka kino.
Ketika pengumuman mahasiswi yang menjadi lulusan
terbaik dengan nilai yang paling tinggi diumumkan oleh para dosen. Aku tak
pernah bermimpi bahwa aku bisa menjadi demikian.
Namun....
Ketika mereka mengucapkan , lulusan terbaik tahun ini
adalah .....
Prily ariesca
apradita
Aku seakan tidak percaya dengan yang aku dengar saat
itu, aku yang hanya seorang dengan kemampuan seadanya, dan dengan sikap yang
selalu pesimis, ternyata bisa menjadi lulusan terbaik di universitas itu.
Rasanya sangat bangga ketika melihat ayah dan ibu tersenyum dengan bangga
kepadaku . karena mungkin aku selama ini selalu membuat mereka cemas.
Disaat
itu juga aku kembali memikirkan ka kino, dan aku sadar ternyata ka kino adalah
seseorang yang dikirimkan tuhan untuk menjadi kekuatanku , walaupun dia tidak
bisa sampai akhir menjaga dan selalu ada disamping ku. Jika saja dia melihat
aku hari ini aku harap dia bisa tersenyum bahagia.
Dia
adalah sebuah kenangan yang tidak akan aku hapus didalam hidupku. dan saat ini
juga aku berfikir untuk mengisi hari-hariku dengan memikirkan orang –orang lain.
Mengisi hari-hari dengan membantu orang lain. Tapi inilah kehidupan harus terus
berjalan.
***
Kini aku tau cita-cita dan cinta adalah dua hal yang
sangat berbeda. Tapi ada yang menyadari atau tidak, dua hal tersebut sama-sama menjadi kejaran
dalam hidup. Orang mengejar cita-cita untuk menggapai tujuannya hidup di dunia
ini. Orang juga mengejar cinta untuk menambah cita rasa dan aroma hidangan yang
disajikan oleh kehidupan.
Terkadang saat semangat kita
terpacu untuk mengejar dua hal tersebut, kenyataan berkata lain. Kenyataan
menghalangi kita untuk mengejarnya. Tapi hidup itu adil, walaupun kita
terhalang untuk mengejar semua itu, tapi tidak ada kata terhalang untuk sedikit
merasakan indahnya cinta dan semangat meraih cita-cita. Jika masih ada sedikit
harapan, tentu itu tidak akan kulewatkan. ku coba sebisa mungkin meraih
cita-cita itu, walau ku tau itu tidak akan tercapai. Walaupun tidak dapat
mencapai dua hal tersebut bersamaan. Tapi kuyakin, semangatku meraihnya sudah
mewakili cita-citaku yang sesungguhnya.
Saat hujan kembali jatuh membasahi
Kini ka kino tetap menjadi bayang diantara
hujan.
Tetapi tetap terukir indah didalam hati ini
Terimakasih Tuhan telah mengirimkan dia untuk ku
The end
terispirasi disalah satu blog, dan mengembangkan ceritanya dgn tokoh orang yg nyata. terimakasih:)
Comments
Post a Comment