Pemeriksaan kadar gula total
·
Prinsip
Pati
yang terdapat pada makanan dihidrolisis menjadi monosakarida menggunakan HCl, dinetralkan mengunakan
NaOH, diuji menggunakan pereaksi Luff Schrool dengan mereduksi ion Cu2+
menjadi ion Cu+.
· Alat dan Bahan
Alat
1. Alat refluks
2. Corong
3. Erlemeyer
4. Erlemyer asah
5. Labu ukur
6. Neraca analitik
7. Pipet tetes
8. Pipet volume
9. Spatula
10. Waterbath
Bahan
1. Aquadest
2. H2SO4 6N
3. HCl 3%
4. HCl 37% atau HCl 25%
5. Indikator amilum 0,1 %
6. Indikator phenolptalein
7. K4Fe(CN)6 3N
8. Larutan Luff Schrool
9. NaOH 50%
10. Natrium thio-sulfat 0,1N
11. Norit
12. Serbuk KI
13. Zn asetat 3N
· Cara Kerja
1. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram secara kuantitatif
2. Sampel dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL.
3. Sampel dilarutkan dengan 25 mL aquadest (sampel padat
dilarutkan dengan aquadest panas).
4. K4Fe(CN)6 3Nsebanyak 5 mL dan Zn
asetat sebnyak 5 mL ditambahkan ke dalam labu ukur (untuk mengendapkan protein
dan lemak).
5. Norit seujung sendok ditambahkan untuk sampel yang
berwarna.
6. Aquadest ditambahkan hingga tanda batas (volume total
100 mL).
7. Saring isi labu ukur dan tamping filtrate ke dalam
erlemyer.
8. Pipet 25 mL filtrat dan dimasukkan kedalam labu ukur
100 mL yang bersih.
9. HCl 37% sebanyak 3 mL atau HCl 25% ditambahkan ke
dalam labu ukur.
10.
Panasakan
campuran di waterbath pada suhu
68-70% selama 10 menit dan dinginkan.
11.
Ditambahkan 3
tetes indikator phenolftalein sambil dikocok, kemudian dinetralkan dengan
larutan NaOH 50% hingga berubah warna menjadi merah dan ditambahkan aquadest hingga
tanda batas lalu kocok.
12.
Campuran
filtrate dipipet sebanyak 10 mL (disesuaikan dengan kabutuhan Luff Schrool
waktu refluks antara biru dan merah) ke dalam erlmeyer bertutup asah.
13.
Aquadest
ditambahkan sebanyak 15 mL juga ditambahkan 25 mL Luff Schrool ke dalam
erlemeyer bertutup asah tersebut hingga volume seluruhnya mencapai 50 mL,
kemudian ditambahkan beberap butir batu didih.
14.
Refluks selama
10 menit kemudian dinginkan.
15.
Ditambahkan 25
mL larutan H2SO4 6N atau 35 mL H2SO4
4N.
16.
Ditambahkan ± 2
gram serbuk KI.
17.
I2
yang terbentuk dititrasi dengan larutan Natrium thio sulfat 0,1N yang telah
terstandarisasi hingga berwarna kuning jerami, kemudian ditambahkan 3 mL
indikator amilum 0,1%, kemudian titrasi dilanjutkan hingga warna biru hilang
(berwarna putih susu).
Comments
Post a Comment