PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT
Hari/Tanggal :
Senin/ 31 Oktober 2016
I.
Metode : Improved Neubaure
II.
Tujuan : Untuk
mengetahui jumlah eritrosit dalam darah
III.
Prinsip :
Darah diencerkan dengan reagen
hayem, maka jumlah eritrosit dapat dihitung dalam bilik hitung dengan
pengenceran 100-200x.
IV.
Teori Dasar :
Sel
darah merah, eritrosit (en:red blood cell, RBC, erythrocyte) adalah jenis sel
darah yang paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan
tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam eritrosit
terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
Hemoglobin akan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan
dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah
merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat
besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus.
Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.
Darah berwarna merah karena adanya sel-sel darah merah. Sel darah merah
berbentuk bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung. Sel darah merah tidak
memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Eritrosit merupakan bagian utama
dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada
wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah disebabkan
oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah
yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia. Eritrosit berusia
sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin
dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu). Fungsi utama dari
sel-sel darah merah (eritrosit) adalah mengangkut Hb yang seterusnya akan
membawa oksigen yang berasak dari paru- paru ke jaringan. Sel darah merah
normal berbentuk pelat, cekung ganda dan berdiameter 8 mikron. Konsentrasi pada
pria lebih besar daripada wanita.
Kepingan eritrosit manusia
memiliki diameter sekitar 6-8 μm dan ketebalan 2 μm, lebih kecil daripada sel-sel
lainnya yang terdapat pada tubuh manusia. [13] Eritrosit normal memiliki volume
sekitar 9 fL (9 femtoliter) Sekitar sepertiga dari volume diisi oleh
hemoglobin, total dari 270 juta molekul hemoglobin, dimana setiap molekul
membawa 4 gugus heme. Orang dewasa memiliki 2–3 × 1013 eritrosit setiap waktu
(wanita memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6
juta. Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar
oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih
banyak). Eritrosit terkandung di darah dalam jumlah yang tinggi dibandingkan
dengan partikel darah yang lain, seperti misalnya sel darah putih yang hanya
memiliki sekitar 4000-11000 sel darah putih dan platelet yang hanya memiliki
150000-400000 di setiap mikroliter dalam darah manusia. Pada manusia,
hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari
98% oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sisanya terlarut dalam plasma darah.
Eritrosit dalam tubuh manusia menyimpan sekitar 2.5 gram besi, mewakili sekitar
65% kandungan besi di dalam tubuh manusia.
V.
Bahan Pemeriksaan : Darah EDTA
VI.
Nilai Normal : Pria : 4,5 -
5,5 juta / ul darah
Wanita : 4 - 5 juta / ul darah
VII.
Alat dan Bahan :
a.
Alat
: b.
Bahan :
-
Mikropipet - Darah EDTA
-
Tabung
reaksi - Reagen Hayem
-
Tissue
-
Bilik
hitung
-
Cover
glass
-
Tip
kuning
VIII.
Cara Kerja :
1.
Dipipet
larutan Hayem 995µl ke dalam tabung reaksi
2.
Di
tambangkan 5µl darah EDTA sampe ke dalam larutan tersebut (pengenceran 200x)
dan dibilas
3.
Dicampur
sampai homogeny selama 1 menit
4.
Di
teteskan ke dalam bilik hitung dan diamkan selama 1 menit
5.
Dihitung
jumlah leukosit dalam 4 bidang besar dengan bantuan mikroskop pembesaran 400x
IX.
Hasil Pengamatan :
4
|
5
|
9
|
5
|
3
|
1
|
6
|
3
|
|
5
|
8
|
6
|
2
|
9
|
4
|
8
|
10
|
|
8
|
2
|
4
|
3
|
6
|
3
|
4
|
1
|
|
9
|
7
|
2
|
5
|
4
|
7
|
9
|
8
|
7
|
4
|
1
|
6
|
5
|
6
|
8
|
6
|
3
|
9
|
4
|
5
|
6
|
4
|
3
|
6
|
2
|
4
|
6
|
4
|
5
|
8
|
2
|
4
|
|
8
|
8
|
1
|
6
|
3
|
6
|
8
|
9
|
|
2
|
3
|
8
|
3
|
8
|
1
|
6
|
2
|
|
3
|
4
|
9
|
5
|
2
|
4
|
1
|
6
|
Perhitungan :
Pengenceran : Vol. darah / Vol.darah+Vol reagen
=
5µl / 995µl + 5µl
=
5 µl / 1000µl
=
1/200 = 200x
KV = p x
l x t x Σ kotak
=
1/20 x 1/20 x 1/10 x 80
=
1/4000 x 80
=
80/4000 = 1/50mm3 = 50 /mm3
N sebenarnya = N x KV x P
=
404 sel x 50 x 200
=
4.040.000 sel/mm3
X.
Pembahasan :
Sel
darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai
inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak.
Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan,
karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen. Nilai normal kadar
eritrosit pada pria yaitu 4,5-5,5 juta/µl darah dan pada wanita yaitu 4,0-5,0
juta/µl darah. Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau
mikroliter dalah. Seperti hitung leukosit, untuk menghitung jumlah sel-sel
eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik). Metode
manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu menggunakan bilik hitung.
Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung leukosit. Prinsip hitung
eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk
memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolisis. Larutan Pengencer yang
digunakan adalah laruatn hayem.
Menghitung jumlah eritrosit yang
terkandung dalam darah memang bukan suatu hal yang mudah karena sel-sel darah
merah yang terkandung dalam darah berukuran sangat kecil sehingga dibutuhkan
seperangkat alat yang dinamakan dengan Haemocytometer dengan bantuan mikroskop.
Dalam proses penghitungan sel-sel darah merah dibutuhkan juga ketelitian dan
konsisten dalam cara menghitung.
Namun
pada saat dilakaukan percobaan bisa saja kita mendapatkan kesalahan, yang mana
akan sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan, oleh karena itu ketelitian sangat
diperlukan dalam praktikum ini.
Sumber kesalahan :
a.
Jumlah darah/larutan Heyem yang diisap
kedalam pipet tidak tepat.
b.
Memakai
pipet yang basah
c.
Berkurangnya
darah dalam pipet pada waktu penghapusan darah yang melekat pada bagian
luar ujung pipet.
d. Terjadinya gelembung udara dalam pipet
pada waktu menghisap darah/larutan pengencer.
e.
Adanya
bekuan darah
f.
Darah
tidak homogeny
g.
Kamar
hitung/kaca penutup kotor
h.
Ada gelembung udara yang masuk pada
waktu pengisian kamar hitung
i.
Letak
kaca penutup tidak tepat
j.
Meja
mikroskop tidak datar
k.
Menghitung sel yang menyinggung garis
batas tidak benar
l.
Kaca penutup bergeser karena tersebtuh
oleh lensa mikroskop
m.
Larutan
pengencer kotor
n.
Menghitung
eritrosit tidak memakai lensa obyektif 40x sehingga kurang teliti.
XI.
Kesimpulan :
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan maka didapatkan hasil bahwa :
Nama : Nn. Nita
Umur : 20 tahun
Didapatkan
jumlah eritrosit dengan metode Improver Neubaure adalah 4.040.000 sel/mm3
Comments
Post a Comment