Validasi
Metode
Validasi metode didalam ISO/IEC 17025 adalah proses praktis menentukan kesesuaian dari metode
untuk menyediakan data analisis yang cocok untuk tujuan yang dimaksudkan.
Berdasarkan Eurachem 2014 Validasi Metode adalah suatu proses pemastian suatu
metode agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan (fit for purpose) (Eurachem, 2014a).Validasi
metode analisis diantaranya adalah :
1.
Linearitas
2.
Presisi
3.
Akurasi
4.
LOD & LOQ
5.
Selektivitas
6.
Sensitivitas
7.
Robusnesst & Ruggedness
Linearitas
Linieritas
merupakan kemampuan metode analisis yang memberikan respon baik secara langsung maupun dengan bantuan transformasi matematika,
menghasilkan suatu hubungan yang
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Data yang diperoleh kemudian diproses menggunakan regresi linier
sehingga didapat nilai slope,
intersep, dan koefisien korelasi
(Sari,
2017). Korelasi konsentrasi
terhadap respon dianggap baik apabila keofisien korelasi, r = 1.
Akurasi
Akurasi
dinyatakan sebagai persen peroleh kembali (recovery) larutan standar yang ditambahkan. Akurasi
ini bertujuan untuk mengetahui kedekatan antara
nilai yang
diterima sebagai nilai kebenaran dibandingkan dengan nilai yang diperoleh. Dalam beberapa tipe sampel kita dapat menggunakan
sampel yang telah
diketahui nilainya dan mengecek metode pengukuran kita
gunakan
untuk menganalisis sampel itu sehingga kita mengetahui
akurasi dari prosedur
yang diujikan, metode ini disebut dengan CRM (Certified
Reference Method).
1. Membandingkan
dengan nilai sebenarnya (CRM) dengan rumus :
Error
= |x- CRM|
%Error
= |x- CRM| x 100 %
CRM
Secara
umum data yang akurasi adalah % Error < 5%
2. Membandingkan
%Recovery hitung dengan %Recovery tabel, apabila %Recovery hitung <
%Recovery tabel maka data tidak akurat.
% Recovery = C1- C2
x 100 %
C3
Keterangan : C1 =
konsentrasi analit dalam sampel yang sesudah di-
spiked standar (ppm)
C2 = konsentrasi analit dalam sampel sebelum
di-spiked
standar (ppm)
C3 = konsentrasi standar teoritis yang
ditambahkan
(ppm)
Presisi
Presisi (pengukuran presisi) adalah
ukuran dari seberapa hasil dekat adalah satu sama lain.
(Eurachem, 2014). Nilai presisi akan diwakilkan oleh
nilai simpangan deviasi (SD) dan persen relative standar deviasi (%RSD).
Presisi diukur sebagai standar deviasi (SD) dan standar deviasi relatif (RSD)
yang dibandingkan dengan
CV
Horwitz.
Suatu data
dikatakan presisi apabila nilai %RSD <
CV
Horwitz
Limit of Detection (LOD) dan Limit of Quantitation (LOQ)
Limit
of Detection
(LOD) adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel
yang masih dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantifikasi (Eurachem, 2014).
Limit
of quantitation (LOQ) adalah tingkat terendah dari analit yang dapat
ditentukan dengan kinerja yang dapat diterima (Eurachem,
2014a). Limit kuantitasi
(LOQ) atau juga disebut juga limit
pelaporan (limit of reporting) adalah
konsentrasi terendah dari analit dalam contoh yang dapat ditentukan dengan
tingkat presisi dan akurasi yang dapat diterima, di bawah kondisi pengujian
yang disepakati. Limit deteksi dan limit kuantitasi tidak dapat dikatakan tidak
ada perbedaan yang signifikan. Perbedaan diantara keduanya hanya pada sifat
kuantitatif data yang diperoleh. Limit deteksi dibagi dalam dua macam, yaitu
limit deteksi instrumen dan limit deteksi metode.
Selektivitas
Selektivitas
adalah sejauh
mana metode dapat digunakan untuk menentukan analit tertentu
dalam
campuran dengan adanya komponen
lain yang ada dalam matriks sampel (Eurachem,
2014).
Sensitivitas
Sensitivitas analitis adalah
perubahan respon instrument yang sesuai dengan perubahan
kuantitas yang diukur (misalnya konsentrasi analit),
yaitu gradien dari respon kurva (Eurachem,
2014).
Robustness dan
ruggedness
Uji Robustness atau ruggedness dilakukan dengan membandingkan hasil analisis apabila terdapat sedikit perubahan pada
metodenya.
Ketangguhan
memberikan indikasi keandalan suatu metode analisis (Eurachem, 2014).
Comments
Post a Comment