Pengaruh
Penipisan Lapisan Ozon
Penipisan lapisan ozon
menimbulkan banyak ancaman terhadap kesehatan manusia dan kehidupan di bumi.
Semakin menipisnya lapisan ozon stratosfer akan meningkatkan bahaya akibat
radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Radiasi ultraviolet
menimbulkan dampak pada manusia, hewan, tanaman dan bahan-bahan bangunan.
Dampak ini akan semakin buruk bila kerusakan lapisan ozon terus berlangsung.
Bila lapisan ozon menjadi tipis, permukaan bumi akan lebih terbuka terhadap
radiasi UV-B yang mempunyai gelombang pendek sehingga akan merusak kehidupan.
Untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV
sebesar 20 persen. Radiasi UV-B dapat menyebabkan kerusakan pada mata,
meluasnya penyakit infeksi serta pertambahan kasus kanker kulit.
Demikian juga vaksinasi terhadap sejumlah penyakit akan menjadi
kurang berhasilguna. Dengan lebih banyak radiasi gelombang pendek UV-B maka
akan memicu reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan
penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya
hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan.
Penipisan lapisan ozon
menyebabkan banyak tanaman lambat pertumbuhannya dan sebagian mungkin akan
menjadi kerdil, hasil sejumlah tanaman budidaya akan menurun dan hutan-hutan
akan menjadi rusak. Di laut radiasi dengan intensitas tinggi akan merusak atau membunuh
anak ikan, kepiting dan udang. Populasi plankton yang menjadi dasar dari
jaringan makanan hewan laut dapat mengalami dampak buruk, sehingga menyebabkan
pengaruh berantai untuk seluruh jaringan makanan hewan laut. Radiasi UV(ultra
violet) akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme dalam menyerap karbon
dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas
rumah kaca di atmosfer akan meningkat yang menyebabkan pemanasan global.
Reaksi CFC dengan ozon (O3)
CFC adalah singkatan
dari Chloroflourocarbon yang terbentuk dari atom chlor, flour, dan
carbon. Ketiga atom ini termasuk atom yang memiliki jumlah elektron valensi
yang relatif kurang stabil atau mudah terikat oleh atom lainnya. Saat CFC telah
menyebar ke lapisan ozon dan sangat mudah dipecah dan kemudian
bereaksi dengan ozon yang terbentuk dari tiga atom O (oksigen) yang juga akan
terpecah bila ada daya tarik yang lebih kuat dari atom lain di luarnya. Reaksi
kimia di antara atom-atom inilah yang akan menghasilkan molekul-molekul baru,
mulai dari O2, O, CO, CO2, dan lain-lain. Jika 03 sudah
terpecah, fungsinya sebagai filter radiasi matahari akan hilang.
Dua CFC yang umum
adalah CFC-11 (Trichloromonofluoromethane atau freon 11) dan CFC-12
(Dichlorodifluoromethane). CFC merupakan zat-zat yang tidak mudah terbakar
dan tidak terlalu toksik. Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga
100 tahun dalam atmosfer sebelum hilang dari atmosfer.
Ozon adalah suatu
molekul yang terdiri dari tiga atom oksigen yang terjadi secara alami dan
ditemukan pada atmosfer bumi. Ozon pertama kali ditemukan oleh C. F. Schonbein
pada kira-kira pertengahan abad ke-19. Penamaan ozon diambil
dari bahasa Yunani yakni “ozein” yang berarti bau atau smell.
Lapisan ozon terjadi di seluruh bagian stratosfer, tetapi lebih rapat pada
jarak antara 20 dan 30 km di atas tanah. Lapisan ini menyerap sebagian besar
dari radiasi ultraungu dari matahari yang mencapai bumi. Sinar ultraungu yang
mencapai permukaan bumi mempunyai pengaruh yang penting. Radiasi ini memberikan
warna kulit yang alami pada manusia. Akan tetapi, radiasi ultraungu yang
terlalu banyak dapat memberikan pengaruh yang berbahaya bagi tumbuhan dan
hewan, termasuk juga manusia.
Secara permanen ozon
terbentuk dan rusak kembali di dalam daerah stratosfer dan sebagian kecil
terbentuk pada daerah troposfer. Reaksi destruksi/perusakan ozon dan
terbentuknya O2 dapat berlangsung melalui dua jalan :
O
+ O2 → 2O2
O3 +
O3 → 3O2
Reaksi ini dihasilkan
melalui reaksi yang kompleks dengan katalis gas dan radikal, seperti atom Cl,
NO, OH. Reaksi OH dapat terbentuk oleh perusakan uap H2O, gas
buangan dari pesawat supersonik. Radikal Cl dapat berasal dari
chloroflurocarbon (CFCl atau CFC- I I dan CF2Cl atau CFC-12 ) yang banyak
digunakan pada pendingin (refrigerator) dan bahan bakar (propelan).
Dekomposisi oleh sinar
ultra violet terbentuk Cl dan ClO. Radikal NO dapat berasal dari tanah (soil)
dan air dari sisa buangan pupuk. Melalui fotodekomposisi dapat terbentuk
NO. CFCs dapat dagunakan sebagai gas freon yang dipakai dalam lemari
es, AC, aerosol, dalam produksi busa (foam), dan untuk sterilisasi. Halon
digunakan untuk pemadaman kebakaran. Carbon tetra chlorida digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan CFC-11 dan CFC-12, untuk pembuatan beberapa jenis
pestisida, sebagai pelarut dalam produksi karet dan zat warna sintesis, sebagai
metal dereaser,dry-cleaning agent, pemadam kebakaran, dan juga untuk fumigasi
biji-bijian.
Sifat stabil dari CFC
yang sangat bermanfaat di bumi ini memberikan peluang baginya untuk merusak
lapisan ozon. CFC yang terdifusi ke stratosfer akan mengalami pemutusan ikatan
kimianya oleh radiasi UV-C menghasilkan khlor-khlor bebas yang bersifat sangat
reaktif, kemudian mengikat sebuah atom oksigen dari molekul ozon (O3)
sehingga mengubah ozon tersebut menjadi molekul oksigen (O2). Reaksi
perubahan ozon menjadi molekul oksigen adalah sebagai berikut:
CFCl3 +
uv –>
CFCl2 + Cl-
Cl- +
O3 –>
ClO + O2
O2 +
uv
energi –>
2O
ClO +
2O
–>
O2 + Cl-
Cl- +
O3 à –> ClO
+ O2
Masuknya CFC ke
atmosfer menimbulkan proses reduksi-oksidasi (redoks) antara ozon dengan
unsur-unsur halogen dari senyawa CFC dan yang sejenisnya. Setiap molekul CFC
mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Sedangkan senyawa halon (berasal dari
unsur halogen) mampu merusak 10 kali lebih efektif dibandingkan dengan CFC. CFC
mengurai ozon menjadi oksigen dan sebuah oksigen bebas radikal yang
menimbulkan suatu lapisan oksigen sehingga lapisan ozon menjadi semakin tipis
yang mudah tertembus sinar ultraviolet dari matahari. Semakin menipisnya
lapisan ozon di atmosfer, bahkan sampai berlubang, dapat menimbulkan
bencana. Karena manusia akan bermandikan sinar ultraviolet dengan intensitas
tinggi yang dapat mengundang penyakit kanker kulit, katarak, serta penurunan
sistem kekebalan tubuh.
Ketika freon (CFC)
terlepas ke atmosfer, maka molekul CFC akan terurai menjadi atom C
sendiri yangsangat reaktif terhadap atom O (rumus molekul ozon
adalah O3). Ketika atom C dari pecahan freon bertemu dengan
molekul O3, maka atom C akan menarik satu atom O dari ozon, yang
akan mengakibatkan timbulnya karbon monoksida (CO) dan ozon menjadi
oksigen biasa (O2) karena kehilangan satu atom O-nya, ditambah lagi,
ketika CO terbentuk, maka mereka akan menarik lagi satu atom O dari ozon-ozon
(O3) lain sehingga menciptakan CO2, oleh karena itu ozon
sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet menjadi rusak, sementara CO2 memiliki
efek rumah kaca yang dapat menahan panas di bumi. Dengan demikian bumi
akan menjadi semakin panas.
Akibat
kerusakan lapisan ozon
1. Menipisnya lapisan ozon dalam
atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker
kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya
karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan
plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu
terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan
dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah
kardiopulmoner.Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini
dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam
ini dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang dapat mempertipis ozon
agar generasi yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang masih baik.
2. PENCAIRAN GUNUNG ES
Lubang ozon di Antartika
disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh
Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan
September dan pulih ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim
panas.Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon. Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di seluruh Antartika.
Comments
Post a Comment