KALIBRASI
& EVALUASI HASIL SERTIFIKAT KALIBRASI PERALATAN LABORATORIUM
DUA HAL BERIRINGAN ANTARA MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN INDUSTRI SESUAI DENGAN TUNTUTAN ERA 4.0 DISISI LAIN KITA BERBENAH SETELAH
PANDEMI COVID-19 LEMBAR BERIKUTNYA KEHIDUPAN KESEHARIAN MAUPUN DITEMPAT
KERJA DALAM MENGHASILKAN PRODUK,
MAUPUN JASA MELALUI KUALITAS/MUTU SESUAI KEBUTUHAN, KONSEPSI DASAR PERLU PEMAHAMAN DAN
PEMAKNAAN TERHADAP MUTU ITU SENDIRI
|
|
mutu merupakan kekuatan pokok produk industri yang menentukan kelas dan Ketangguhannya untuk menghadapi persaingan antara sesama produsen dalam Dan luar, juga makin meningkatnya tuntutan konsumen. Untuk menjaga dan meningkatnya mutu produk industri, diperlukan peranan pengukuran, standardisasi, pengujian dan jaminan mutu (MSTQ –Measurement, Standardization,Testing, and Quality). Peran pengukuran melalui kalibrasi, standardisasi dan pengujian, untuk jaminan mutu Diperlukan sistem penilaian kesesuaian yang mencakup kemampuan teknis dan manajemen.
Pendahuluan
•Saat kita ingin menimbang berat badan
atau mengukur tinggi badan,kita menggunakan suatu alat ukur. Pertanyaannya adalah,seberapa
yakinkah kita dengan standar pengukuran alat ukur yang kita gunakan? Sudahkah alat
ukur yang kita gunakan sesuai dengan Sistem Satuan Internasional (SI)?
•Pengukuran
dapat dilakukan oleh semua orang. Dalam dunia perdagangan,berbagai macam peraturan
dana ktivitas ekonomi seperti jual beli banyak bergantung pada hasil timbangan dan
ukuran. Seorang pilot pesawat terbang harus mengamati dengan cermat ketinggian pesawat,arah,penggunaan
bahan bakar dan kecepatan. Pengawas obat-obatan dan makanan mengukur kandungan bakteri
dan zat beracun. Para geogolog mengukur kekuatan gelombang kejut ketika terjadi
gempa bumi. Para fisikawan yang mempelajari partikel elementer harus melakukan pengukuran
waktu dalam orde sepersejuta second untuk memastikan adanya partikel yang
amat sangat kecil.
DEFINISI
KALIBRASI :
Suatu proses kegiatan yang bertujuan mencari hubungan antara
nilai penunjukan alat ukur (nilai ukur) atau bahan ukur, atau sistem
pengukuran, dengan nilai konvensional atau nilai (yang dianggap) benar, pada
kondisi tertentu. Hubungan tersebut biasanya disebut penyimpangan atau koreksi.
TUJUAN KALIBRASI :
•Tercapainya ketertelusuran
pengukuran atau menjaga agar traceability link tidak terputus.
•Menjamin hasil-hasil
pengukuran sesuai dengan standar nasional ataupun internasional.
•Menetapkan
penyimpangan atau koreksi dari alat ukur terhadap kebenaran (nilai)
konvensional. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan
(penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.
•Terciptanya
deteksi / pencapaian kondisi laik pakai (atau tidak layak pakai), untuk
menjamin ketelitian, ketepatan alat ukur/uji dalam proses produksi, serta
keamanan alat kesehatan dalam rangka mendukung peningkatan mutu pelayanan
kesehatan.
•Memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan
hasil pengukuran yang valid;
•Menentukan akurasi penunjukkan alat;
•Mengetahui keadaan alat, yaitu bahwa alat tersebut
dapat dipercayai
Penerapan
ISO 17025
oleh laboratorium pengujian dan kalibrasi merupakan kegiatan yang membutuhkan
dukungan dari semua pihak, termasuk manajemen dan pihak-pihak yang terjun
langsung dalam penelitian. Hal ini menunjukan bahwa kerjasama dalam tim
dibutuhkan untuk mewujudkan kegiatan laboratorium yang sesuai dengan standar
internasional. Selain itu, tentu saja laboratorium yang menerapkan ISO 17025
akan mendapatkan dampak positif, antara lain :
•Perbaikan
terus-menerus pada sistem manajemen laboratorium
•Pengembangan keterampilan dan
komitmen personel melalui program pelatihan dan evaluasi efektivitas kerja
•Meningkatkan citra serta kepercayaan
dan kepuasan pelanggan
•Pengakuan internasional, melalui
perjanjian saling pengakuan antar badan akreditasi di berbagai negara
•Mengurangi resiko serta menghindari
kesalahan dan pengulangan dari proses pengujian atau kalibrasi sehingga akan
mengurangi pengaduan dan keluhan pelanggan
•Keuntungan dalam bidang pemasaran
jasa laboratorium
•Memiliki dasar
untuk kebanyakan sistem kualitas lain yang berkaitan dengan laboratorium,
seperti Cara Praktek Manufaktur yang Baik (CPMB) dan Good Laboratory
Practices(GLP)
ISTILAH DAN DEFINISI DALAM SERTIFIKAT
KALIBRASI
•Tertelusur (mampu telusur), adalah sifat atau kemampuan nilai
penunjukan alat ukur untuk berhubungan (dapat dibandingkan) dengan standar
internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus.
•Ketidakpastian
pengukuran, adalah suatu rentang nilai(±) yang bila dijumlahkan terhadap nilai
ukur, maka diharapkan nilai benar berada didalamnya. Tidaklah berarti
apa-apabila nilai hasil pengukuran tidak dilengkapi informasi nilai
ketidakpastian.
•Tingkat
kepercayaan 95%
•Faktor cakupan (k), adalah suatu faktor pengaliyang dapat
menjadikan ketidakpastian menjadi lebih realistis. Pada dasarnya faktor yang
mempengaruhi akurasi pengukuran tidak hanya sebatas repeatability, readability,
standar kerja dan pengaruh lain yg dpt diperhitungkan,tetapi juga ada
faktor-faktor lain yang tidak / belum dapat diperhitungkan dalam pengukuran
tersebut, faktor cakupan ini diharapkan dapat mewakili sumber-sumber
ketidakpastian yang tidak/ belum dapat diperhitungkan tersebut.
Contoh Kasus 1 (alat uji)
Sebuah
oven, kapasitas 220 oC
Skala
terkecil thermometer 0,5oC
digunakan
untuk pengujian
penetapan
parameter Moisture Content
dg
working temperature 105 oC ±2 oC
dengan kata lain : 103 oC -107 oC
EVALUASI
Hasil kalibrasi titik
pantau 1 berfluktuasi pada suhu 103,5 oC –105,8 oC,
dengan ketidakpastian pengukuran (U95%) = ±2,1oC
Dengan demikian :
Suhu sebenarnya
yang terjadi berada pada rentang 101,4oC –107,9oC
KESIMPULAN
Karena
suhu yg dipersyaratkan oleh prosedur pengujian adalah : 103oC
–107oC, sedangkan suhu sebenarnya yg terjadi adalah 101,4oC
-107,9oC, maka :
Lokasi pada
titik pantau 1 “TIDAK LAYAK PAKAI “ untuk melakukan pengujian penetapan
parameter moisture content.
CONTOH
KASUS 2. (ALAT UKUR)
Suatu
laboratorium pengujian menggunakan metode standar yang memerlukan suatu proses
penimbangan dengan ketelitian (akurasi) 0.1
gram pada1000 gram
Laboratorium tersebut membeli satu timbangan elektronik dengan kapasitas 1200 gram dan resolusi 0.1 gram yang pada saat pembelian belum disertai dengan sertifikat kalibrasi
SETELAH DIKALIBRASI OLEH LABORATORIUM KALIBRASI YANG DI PEROLEH
SERTIFIKAT KALIBRASI YANG MEMBERIKAN DATA SEBAGAI BERIKUT:
APAKAH TIMBANGAN
INI MEMENUHI PERSYARATAN DARI METODE UJI?
BAGAIMANA SUPAYA TIMBANGAN INI DAPAT DIGUNAKAN (LAYAK
PAKAI)?
Rumus menetapkan
Acceptance Criteria/ toleransi
Jika NILAI KOREKSI + NILAI KETIDAKPASTIAN <
TOLERANSI
Maka User tidak
perlu melakukan tindakan apapun & penunjukan alat tidak perlu dikoreksi.
Nita Natya
Sumber materi, dari
webinar yang saya ikuti. Yang diselenggarakan oleh E-kalibrasi , LabIndonesia dan
labmania. Jika ingin lebih detail bisa bergabung di pusat pelatihan online
E-kalibrasi (berbayar) dengan bergabung menjadi membership.
Terima kasih. SEMOGA BERMANFAAT :)
Comments
Post a Comment