Penerapan K3 di Laboratorium
Laboratorium adalah badan yang
melakukan satu atau beberapa kegiatan berikut, yaitu
•Pengujian;
•Kalibrasi; dan
•Pengambilan contoh (sampling)
terkait dengan pengujian atau kalibrasi yang akan dilakukan.
DEFINISI-DEFINISI
Ø Laboratorium Penguji adalah laboratorium yang
melakukan serangkaian kegiatan yang memberikan data analitik yang objektif
tentang suatu produk atau suatu proses.
Jenis-jenis Laboratorium Penguji, antara lain:
•Laboratorium Penguji Kimia;
•Laboratorium Penguji Fisika
Mekanis;
•Laboratorium Penguji Kelistrikan;
•Laboratorium Penguji Mikrobiologi;
•Laboratorium Penguji Medis;
•Laboratorium Penguji Radiologi;
•Dll.
Ø
Laboratorium Kalibrasi adalah laboratorium yang melakukan serangkaian
kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan dengan
instrument ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dengan besaran
yang diukur dalam kondisi tertentu. Jenis-jenis Laboratorium Kalibrasi,
antara lain:
•Laboratorium Kalibrasi Massa;
•Laboratorium Kalibrasi Dimensi;
•Laboratorium Kalibrasi Suhu;
•Laboratorium
Kalibrasi Waktu, dll.
Proses Bisnis Laboratorium
Spot the Hazards!
•Penerapan
Manajemen Risiko& Peluang, berdasarkanSNI ISO 45001:2018 klausul6.1 dan SNI
ISO/IEC 17025:2017 klausul8.5 (Opsi A)
•Digunakan
di tempat kerja untuk mengelola keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
•Metode untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko/peluang
dan melakukan tindakan penanganan/ pengendalian.
Teknik
Identifikasi Bahaya di Laboratorium
1.Metode kerja, meliputi bagaimana pekerjaan dilakukan, pengaturan jam
kerja, pembagian tugas dan prosedur operasional terkait
2.Desain dan infrastruktur di area kerja termasuk proses dan mesin/
peralatan/ instrument
3.Material / bahan yang digunakan dan sampel yang ditangani
4.Kondisi fisik lingkungan kerja (suhu, kelembaban, debu, kebisingan,
dll.)
5.Faktor manusia: perilaku, kompetensi dan kepedulian
6.Insiden (internal dan eksternal) dan/atau keadaan darurat yang
pernah terjadi dan penyebabnya
7.Potensi keadaan darurat
8.Kepemimpinan dan budaya K3 dalam organisasi
Bahaya selama bekerja di Laboratorium :
•Faktor
Bencana Alam
•Bahaya
Fisika(mis. Suhu, Vibrasi, Kebisingan, Radiasi)
•Bahaya
Mekanis
•Bahaya
Listrik
•Bahaya
Kimia
•Bahaya
Biologis
•Bahaya
Ergonomis
•Bahaya
Psikososial
•Faktor Organisasi
Hirarki Pengendalian
Bahaya
Prosedur Umum K3 di Laboratorium
•Orang
yang tidak berkepentingan dilarang masuk
•Tidak
makan dan minum di dalam Laboratorium
•Tidak
memipet dengan mulut
•Seorang
Laboran tidak diperkenankan bekerja sendirian
•Memakai
APD yang sesuai dengan pekerjaan pengujian/kalibrasi
•Tidak
merokok di dalam Laboratorium
•Menjaga“housekeeping”
Laboratorium dengan baik, penerapan 5R
•Tidak
banyak bicara, berkelakar dan bercanda yang berlebihan
•Tidak
menggunakan perhiasan yang berlebihan
•Mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja
Daur hidup Bahan Kimia di Laboratorium
Pengendalian
bahan kimia dilakukan dari pembelian hingga limbah.
Transportasi Bahan Kimia
•Gunakan troli
ketika memindahkan bahan kimia pada dengan wadah yang mudah pecah (vol > 250
mL)
•Pemindahan bahan kimia berbahaya dalam wadah individu
yang melebihi 4 (empat) liter di antara bangunan sangat tidak dianjurkan.
•Gudang persediaan bahan kimia harus berventilasi dengan
baik, ada exhaust system dan memiliki saluran penampung tumpahan.
•Mengetahui petunjuk keselamatan yang ada di SDS
•Saat memindah kanta bunggas bertekanan, ikat
tabung pada trolidan lindungi bagian valvenya dengan“cap” yang sesuai.
•Tempatkan bahan kimia tetap
dalam wadah kemasannya ketika dipindahkan kearea penyimpanan.
Penyimpanan Bahan Kimia
•Tempatkan bahan kimia pada lemari penyimpanan yang
sesuai(korosif, flammable, explosive, dll.)
•Jangan menempatkan bahan korosif di atas level
mata
•Hindari menyimpan bahan kimia di dalam fume hood
•Hindari menaruh bahan kimia yang terkena mata hari
langsung
•Perhatikan semua peringatan mengenai ketidaksesuaian
antar bahan kimia, lihat matriks kompatibilitas, slide berikut.
•Pastikan ventilasi bekerja
pada lemari penyimpanan bahan korosif dan flammable.
Matriks Kompatibilitas
Penggunaan Bahan Kimia
Ø
Penerapan pelabelan yang baik termasuk untuk limbah
Ø Penyimpananyang tepat
•Rak penyimpanan
•Penempatan dan pemisahan bahan kimia pada rak
•Ruangan berventilasi dan suhu yang sesuai
Ø
Menjaga persediaan yang cukup
Ø
Prosedur pemesanan kevendor resmi/ authorized dealer
Ø Penanganan bahan kimia
yang tepat
•Patuhi petunjuk di label atau SDS
•Jangan pernah menguji dengan membaui
•Asam yang dituangkan ke air bukan sebaliknya
•Berhati-hati ketika mengaduk atau memanaskan bahan mudah terbakar
•Gunakan standar pelabelan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Penanganan Mikroorganisme dan Infeksius
•Prosedur
penggunaan dan perawatan alat
•Gunakan
wadah transportasi sample, inkubasi dan penyimpanan yang tepat
•Pelabelan
yang tepat
•Prosedur
hygiene dan desinfeksi yang tepat
•Prosedur pelepasan bahan infeksius ke lingkungan
Penggunaan Glassware
•Penyimpanan
•Penggunaan
•Pembersihan
•Pembersihan barang yang pecah
•Pembuangan barang yang
pecah
Peralatan Keselamatan
•Peralatan Keselamatan yang harus disediakan, al.:
•Peralatan
Keadaan Darurat (mis. APAR, fire blanket, tandu)
•Kotak
P3K
•Shower
dan Eyewash
•Safety
Data Sheet (SDS)
•Alat PelindungDiri
•Diperlukan latihan pemakaian Peralatan Keselamatan
sehingga personil Laboratorium mengetahui “kapan” dan “bagaimana” pemakaian yang
tepat
•Diperlukan juga pelatihan tentang pemeliharaan dan
inspeksi Peralatan Keselamatan yang benar
Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan (P3K)
•Disediakan Kotak P3K dan isinya sesuai Permenakertrans No.
Per.15/Men/VIII/2008
•Petugas P3K yang terlatih/berkualifikasi
•Fasilitas medis (RS atau klinik) dapat dicapai dalam
waktu 10 -15 menit
•Nomor kontak keadaan darurat tersedia
Safety Data Sheets (SDS)
•Dibutuhkan untuk setiap bahan
kimia
•Harus dikomunikasikan kepada
setiap personil Laboratorium
•Mudah diakses bagi setiap
personil
•(Bundle) SDS dipasang di:
•Gudang persediaan bahan kimia/
gas
•Staging area bahan kimia harian
•Ruang laboratorium pengujian
kimia
Alat Pelindung Diri (APD)
Laboratorium harus:
•Menyediakan APD untuk setiap personil yang
bekerja dan berkunjung di Laboratorium
•Melatih personil Lab untuk memakai APD dengan benar
•Melatih personil mengenai spesifikasiAPD
•Melatih personil dalam menyimpan,
merawat, umur pakai dan membuang APD dengan benar
Prosedur Tanggap
Darurat
•Mengenali kondisi darurat yang mungkin terjadi
•Struktur Tim Tanggap Darurat
•Tanggung jawab dan kewenangan tim
•Kualifikasi dan sertifikasi Tim Tanggap Darurat
•Sarana dan prosedur komunikasi
•Rute evakuasi dan titik berkumpul
•Prosedur penanganan/tindak lanjut korban
•Penyediaan/perawatan peralatan tanggap darurat
•Latihan tanggap darurat, termasuk evaluasinya
Rencana Tanggap Darurat
•Lab harus menetapkan rencana tanggap darurat sebelum
terjadi
•Mengkomunikasikannya kepada setiap personil Laboratorium,
termasuk kepada karyawan baru
•Karyawan baru harus mendapatkan penjelasan tentang
bagaimana tindakan yang tepat dalam kondisi darurat di Laboratorium
v
Memelihara Penerapan
K3 di Laboratorium
•Pembentukan Komite K3L Laboratorium
•Tinjauan dan pembaruan HIRADC / IBPRPR secara periodik
•Penerapan 5R, termasuk Standar 5R Laboratorium +
GLP
•Pemeliharaan Kompetensi K3L yang berkelanjutan
•Inspeksi K3, Patroli 5R, dan BBS secara periodik dan
berkelanjutan
•Tindak lanjut insiden K3L (investigasi dan
tindakan perbaikan)
•Sistem Sumbang Saran + Penghargaan
•Tinjauan Kinerja dalam Pertemuan Bulanan Komite K3L
Referensi
1. National Research Council, Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia:
Panduan Pengelolaan Bahan Kimia dengan Bijak(2011)
2. DewiAyu T., Good Laboratory Practice based on ISO 17025:2017 (2021)
3.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.23/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020
tentang Laboratorium Lingkungan
4. Diana Boes, Training Implementasi K3 di Laboratorium-Mastan (2019)
5. Muhamad Zaky, K3 Laboratorium (2020)
6. Muhammad Hatta Adam ST., Identifikasi Bahaya
dan Risiko serta Penyusunan Dokumennya (2021)
Comments
Post a Comment