BAB V
CAPSULAE (KAPSUL)
Berdasarkan
bentuknya kapsul dalam farmasi dibedakan menjadi dua yaitu kapsul keras (capsulae durae, hard capsul ) dan
kapsul lunak (capsulae molles, soft capsul)
Perbedaan
kapsul keras dan kapsul lunak.
Kapsul keras |
Kapsul lunak |
-
terdiri atas tubuh dan tutup -
tersedia dalam bentuk kosong -
isi biasanya padat, dapat juga
cair -
cara pakai per oral -
bentuk hanya satu macam |
-
satu kesatuan -
selalu sudah terisi -
isi biasanya cair, dapat juga
padat -
bisa oral, vaginal, rectal,
topikal -
bentuknya bermacam - macam |
Bentuk kapsul umumnya bulat panjang
dengan pangkal dan ujungnya tumpul tetapi beberapa pabrik membikin kapsul
dengan bentuk khusus, misal ujungnya
lebih runcing atau rata. Kapsul cangkang keras yang diisi di pabrik sering mempunyai
warna dan bentuk berbeda atau diberi tanda untuk mengetahui identitas pabrik.
Kapsul
dapat juga mengandung zat warna yang diizinkan atau zat warna dari berbagai oksida besi, bahan opak seperti
titanium dioksida, bahan pendispersi, bahan pengeras seperti sukrosa dan
pengawet. Biasanya bahan ini mengandung antara 10 – 15 % air.
Kapsul cangkang lunak yang dibuat dari
gelatin (kadang-kadang disebut gel lunak
) sedikit lebih tebal dibanding kapsul cangkang keras dan dapat diplastisasi
dengan penambahan senyawa poliol, seperti sorbitol atau gliserin. Kapsul lunak dapat mengandung pigmen atau pewarna,
bahan opak seperti Titanium dioksida, pengawet, pengharum dan pemanis /sukrosa
5 %. Cangkang gelatin lunak umumnya mengandung air 6 – 13 %, umumnya berbentuk
bulat atau silindris atau bulat telur (disebut pearles atau globula).
Kapsul cangkang lunak tidak dipakai di apotik, tetapi
diproduksi secara besar - besaran didalam pabrik dan biasanya
diisi dengan cairan. Kapsul lunak yang bekerjanya long acting umumnya berisi
granula dan disebut Spansule.
Macam-macam kapsul berdasarkan ukuran
Ukuran kapsul menunjukkan
ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang
dinyatakan dalam nomor
kode. 000 ialah ukuran terbesar
dan 5 ukuran terkecil.
Ukuran
kapsul : 000
00 0 1
2 3 4
5
Untuk
hewan :
10 11 12
Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan
kepada pasien. Adapula kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang
(dikenal sebagai ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa
peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk
mampu memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil
yang masih dapat menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting
dalam rangka mempersiapkan resep dokter di apotik.
Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran
kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya
dikerjakan secara eksperimental
dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.
No.
ukuran |
Asetosal (alam
gram) |
Natrium
Bikarbonat (dalam gram) |
NBB (dalam
gram) |
000 00 0 1 2 3 4 5 |
1 0,6 0,5 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 |
1,4 0,9 0,7 0,5 0,4 0,3 0,25 0,12 |
1,7 1,2 0,9 0,6 0,5 0,4 0,25 0,12 |
Dalam
mempersiapkan resep untuk kapsul, ukuran kapsul hendaknya dicatat untuk
memudahkan bila diperlukan pembuatan ulang, juga diperhatikan bila seseorang
pasien mendapatkan dua macam resep kapsul sekaligus, jangan diberikan dalam
warna yang sama untuk menghindari kesalahan minum obat tersebut.
B. Keuntungan dan Kerugian Sediaan Kapsul
Keuntungan
bentuk sediaan kapsul.
1.
Bentuk menarik dan praktis
2.
Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau
dari obat yang kurang enak.
3.
Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam
perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
4.
Dokter dapat memberikan resep dengan
kombinasi dari bermacam-macam bahan obat
dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
5.
Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan
bahan penolong seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi
absorbsi bahan obatnya.
Kerugian
bentuk sediaan kapsul.
1.
Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguap sebab
pori-pori cangkang tidak menahan
penguapan
2.
Tidak untuk zat-zat yang higroskopis
3.
Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang
kapsul
4.
Tidak untuk Balita
5.
Tidak bisa dibagi ( misal ½ kapsul)
C. Cara Pengisian Kapsul
Yang dimaksud kapsul disini adalah
kapsul keras. Kapsul gelatin keras
terdiri dari dua bagian yaitu
bagian dalam / induk yaitu bagian yang lebih panjang (biasa disebut badan
kapsul) dan bagian luar /tutup. Kapsul demikian juga disebut Capsulae
Operculatae dan kapsul bentuk ini diproduksi besar-besaran di pabrik dengan
mesin otomatis. Umumnya ada lekuk khas pada bagian tutup dan induk untuk memberikan penutupan yang baik bila bagian induk dan tutup cangkangnya dilekatkan, untuk
mencegah terbukanya cangkang kapsul yang telah diisi, selama transportasi dan
penanganan.
Ada 3 macam cara pengisian kapsul
yaitu dengan tangan, dengan alat bukan mesin dan dengan alat mesin
(1) Dengan
tangan
Merupakan
cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa bantuan alat lain. Cara
ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep dokter. Pada pengisian
dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan untuk mencegah alergi yang
mungkin timbul karena petugas tidak tahan terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan
obat dapat dilakukan dengan cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang
diminta lalu tiap bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan
ditutup.
(2) Dengan
alat bukan mesin
Alat
yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan manusia. Dengan
menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan
pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat dihasilkan
berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian
yang bergerak.
Caranya :
§
Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam
lubang dari bagian alat yang tidak bergerak.
§
Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul
dimasukkan /ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas film.
§
Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan
bagian yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.
(3) Dengan
alat mesin
Untuk
menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul secara besar-besaran dan untuk
menjaga keseragaman dari kapsul tersebut , perlu dipergunakan alat yang serba
otomatis mulai dari membuka, mengisi sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara
ini dapat diproduksi kapsul dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit
serta keseragamannya lebih terjamin.
D. Cara
penutupan kapsul
Penutupan kapsul yang berisi serbuk
dapat dilakukan dengan cara yang biasa
yakni menutupkan bagian tutup kedalam badan kapsul tanpa penambahan bahan perekat.
Penutupan cangkang kapsul dapat juga dilakukan dengan pemanasan langsung,
menggunakan energi ultrasonik atau pelekatan menggunakan cairan campuran air –
alkohol
Untuk
menutup kapsul yang berisi cairan perlu dilakukan cara khusus seperti diatas.
Cara paling sederhana ialah menambahkan bahan perekat agar isinya tidak keluar
atau bocor. Caranya oleskan sedikit campuran air-alkohol pada tepi luar bagian
badan kapsul, kemudian ditutup sambil diputar.
Untuk melihat adanya kebocoran kapsul
tersebut kapsul diletakkan diatas kertas saring kemudian gerakkan ke depan dan
ke belakang hingga menggelinding beberapa
kali. Apabila kapsul tersebut bocor akan meninggalkan noda pada kertas.
Didalam pabrik yang besar penutupan kapsul dilakukan secara otomatis .
Sebagai cairan penutup pada umumnya larutan gelatin yang diberi tambahan zat
warna, sehingga kapsul yang telah ditutup akan kelihatan semacam pita yang
berwarna. Warna ini dapat dipergunakan sebagai tanda pengenal dari suatu
pabrik.
E. Cara
Membersihkan Kapsul
Salah satu tujuan dari pemberian obat
berbentuk kapsul adalah untuk menutup
rasa dan bau yang tidak enak dari bahan obatnya. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bagian luar dari kapsul
harus bebas dari sisa bahan obat yang mungkin menempel pada dinding kapsul.
Untuk itu kapsul perlu dibersihkan dahulu. Kapsul harus dalam keadaan bersih
sebelum diserahkan pada pasien, terutama untuk kapsul yang dibuat dengan tangan
.
Caranya letakkan kapsul diatas
sepotong kain (linnen,wol ) kemudian digosok-gosokkan sampai bersih.
F. Pengisian
Cairan ke Dalam Kapsul Keras
(1) Zat-zat setengah cair/cairan kental
Misalnya
ekstrak-ekstrak kental dalam jumlah kecil dapat dikapsul sebagai serbuk sesudah
dikeringkan dengan bahan-bahan inert, tetapi kalau jumlahnya banyak yang jika
dikeringkan membutuhkan terlalu banyak bahan inert, maka dapat dibuat seperti
masa pil dan dipotong-potong sebanyak yang diperlukan, baru dimasukkan kedalam
cangkang kapsul keras dan direkat.
(2) Cairan-cairan
Untuk
cairan-cairan seperti minyak-minyak lemak dan cairan lain yang tidak melarutkan
gelatinnya (bahan pembuat cangkang kapsul) dapat langsung dimasukkan dengan
pipet yang telah ditara.Sesudah itu
tutup kapsul harus ditutup (di seal) supaya cairan yang ada didalamnya tidak
bocor atau keluar.
Untuk
cairan-cairan seperti minyak menguap , kreosot atau alkohol yang akan bereaksi
dengan gelatinnya hingga rusak/meleleh , harus diencerkan terlebih dahulu
dengan minyak lemak sampai kadarnya dibawah 40 %.Sebelum dimasukkan kedalam
kapsul. Kapsul diletakkan dalam posisi berdiri pada sebuah kotak, kemudian
cairan kita teteskan dengan pipet yang sudah ditara dengan tegak lurus, setetah
itu tutup.
G. Faktor
– Faktor yang Merusak Cangkang Kapsul
Cangkang
kapsul dapat rusak jika kapsul tersebut :
(1) Mengandung zat-zat yang mudah mencair (
higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga
akan menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Penambahan lactosa atau amylum (bahan
inert netral) akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung KI,
NaI, NaNO2 dan sebagainya.
(2) Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah
daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul rusak/lembek.
Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan Hexamin atau Camphor dengan
menthol. Hal ini dapat dihambat dengan mencampur masing-masing dengan bahan
inert baru keduanya dicampur.
(3) Mengandung minyak menguap, kreosot dan
alkohol.
(pemecahan
sudah dibahas diatas )
(4) Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak
dan lengket serta sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara
yang lembab tersebut.
Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan air sehingga menjadi
rapuh dan mudah pecah.
Mengingat
sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul disimpan :
§
dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin
kering
§
dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)
§
dalam wadah plastik yang diberi pengering
§
dalam blitser / strip alufoil
H. Syarat
– Syarat Kapsul
(1) Keseragaman
Bobot
Menurut FI. III, dibagi menjadi dua
kelompok , yaitu :
§
Kapsul berisi obat kering
Timbang 20 kapsul, timbang lagi satu persatu, keluarkan isi semua kapsul,
timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bobot isi kapsul dan bobot
rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam persen bobot isi tiap kapsul
terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari dua kapsul yang
penyimpangannya lebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom A dan tidak
satu kapsulpun yang penyimpangannya melebihi yang ditetapkan oleh kolom B.
Bobot
rata-rata kapsul |
Perbedaan
bobot isi kapsul dalam % |
|
A |
B |
|
120 mg atau
lebih lebih dari
120 mg |
10% 7,5% |
20% 15% |
§
Kapsul berisi obat cair atau pasta
Timbang 10 kapsul, timbang lagi satu persatu. Keluarkan
isi semua kapsul, cuci cangkang kapsul dengan eter. Buang cairan cucian,
biarkan hingga tidak berbau eter, timbang seluruh bagian cangkang kapsul.
Hitung bobot isi kapsul dan bobot rata-rata tiap isi kapsul. Perbedaan dalam
persen bobot isi tiap kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak
lebih dari 7,5%.
(2) Waktu Hancur
Uji waktu hancur
digunakan untuk menguji kapsul keras maupun kapsul lunak. Waktu hancur
ditentukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh kapsul yang bersangkutan
untuk hancur menjadi butiran-butiran bebas yang tidak terikat oleh satu bentuk.
Menurut FI IV., untuk melakukan uji waktu hancur digunakan alat yang dikenal
dengan nama Desintegration Tester.
Alat terdiri dari :
§ Rangkaian
keranjang yang terdiri dari 6 tabung transparan yang panjang masing – masingnya
77,5 mm + 2,5 mm dengan diameter dalam 21,5 mm dan tebal dinding lebih
kurang 2 mm, kedua ujungnya terbuka. Ujung bawah tabung dilengkapi dengan suatu
kasa baja tahan karat dengan diameter lubang 0,025 inchi (ukuran 10 mesh nomor
23).
§ Gelas piala
berukuran 1000 ml yang berisi media cair. Volume cairan dalam wadah sedemikian
sehingga pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit
2,5 cm di bawah permukaan cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak
kurang 2,5 cm dari dasar wadah.
§ Thermostat
yang berguna untuk memanaskan dan menjaga suhu media cair antara 35o
– 39o C.
§ Alat untuk
menaikturunkan keranjang dalam media cair dengan frekuensi 29 kali hingga 32
kali per menit.
Caranya :
§
Masukkan 1 kapsul pada masing-masing tabung di keranjang.
§
Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang
diuraikan pada rangkaian keranjang, gunakan air bersuhu 37 o
+ 2 o sebagai media kecuali dinyatakan lain menggunakan cairan
lain dalam masing – masing monografi.
§
Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih
kurang 29 – 32 kali per menit.
§
Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan
dalam masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari
cangkang kapsul.
§
Bila 1 kapsul atau 2 kapsul tidak hancur sempurna,
ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang
diuji harus hancur sempurna.
Dalam
FI IV waktu hancur kapsul tidak dinyatakan dengan jelas, namun menurut FI. III, kecuali dinyatakan lain waktu
hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit.
(3) Keseragaman Sediaan
Terdiri
dari keragaman bobot untuk kapsul keras dan keseragaman kandungan untuk kapsul
lunak.
(4) Uji
Disolusi
Uji ini
digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera
dalam masing – masing monografi. Persyaratan disolusi tidak berlaku untuk
kapsul gelatin lunak kecuali bila dinyatakan dalam masing – masing monografi.
Comments
Post a Comment